Mana ada orang sahabatan tapi melarang kemana-mana
Author:unloginuser Time:2024/09/05 Read: 2521Mana ada orang sahabatan tapi melarang kemana-mana dengan cowok lain.
Mana ada orang sahabatan tapi dekat sama cewek lain malah cemburu.
Mana ada orang sahabatan tapi ciuman.
Ada, Helena dan Arsyi contohnya. Keduanya tidak pacaran, namun saling larang melarang satu sama lain. Di bilang pacaran, keduanya ogah mengakui. Di bilang HTS, bukan juga. Lantas hubungan apa yang sebenarnya mereka jalani selain tetanggaan dan juga sebagai sahabat?
Di sebuah gang kecil yang sunyi, bersebelahan dua rumah sederhana, tinggallah dua jiwa muda yang bernama Helena dan Arsyi. Sejak kecil, mereka sudah akrab bagaikan saudara. Bermain bersama, bersekolah bersama, bahkan bertengkar pun mereka lakukan bersama.
Helena, gadis manis berambut panjang dan bermata cokelat, adalah sosok ceria dan periang. Sedangkan Arsyi, lelaki berwajah tampan dengan lesung pipit di pipinya, adalah pribadi yang pendiam dan pemalu. Walaupun berbeda kepribadian, keduanya memiliki ikatan batin yang kuat.
Seiring berjalannya waktu, persahabatan mereka berubah. Keduanya merasakan getaran yang tak biasa saat berada di dekat satu sama lain. Saat Helena bercerita tentang pertemuannya dengan seorang lelaki tampan di kampus, Arsyi merasa tidak nyaman. Begitu pula saat Arsyi menghabiskan waktu bersama teman perempuannya, Helena merasa cemburu.
“Kamu kok dekat banget sama dia, Sya?” tanya Helena, suaranya bergetar menahan rasa cemburu.
“Dia kan temenku, Len. Kamu cemburu ya?” Arsyi tersenyum menggoda.
“Aku enggak cemburu,” jawab Helena cepat, pipinya memerah.
Mereka saling larang melarang satu sama lain untuk berdekatan dengan orang lain. Helena melarang Arsyi untuk bertemu dengan teman perempuannya, begitu pula Arsyi yang selalu mengingatkan Helena untuk menjaga jarak dengan laki-laki lain.
“Mana ada orang sahabatan tapi melarang kemana-mana dengan cowok lain,” protes Helena.
“Mana ada orang sahabatan tapi dekat sama cewek lain malah cemburu,” balas Arsyi.
“Mana ada orang sahabatan tapi ciuman,” Helena berbisik, matanya menatap Arsyi penuh makna.
Sebuah ciuman singkat tercipta di antara keduanya.
Di bilang pacaran, keduanya ogah mengakui. Di bilang HTS, bukan juga. Lantas hubungan apa yang sebenarnya mereka jalani selain tetanggaan dan juga sebagai sahabat? Hanya Helena dan Arsyi yang tahu, rahasia di balik batasan-batasan yang mereka buat sendiri.
Keduanya sadar bahwa apa yang mereka rasakan lebih dari sekadar persahabatan, namun belum berani untuk menamai hubungan itu. Mungkin mereka masih takut, takut kehilangan satu sama lain, takut perasaan mereka tidak terbalas.
Di gang kecil yang sunyi itu, terukir kisah cinta yang penuh teka-teki, kisah cinta yang tersembunyi di balik persahabatan, kisah cinta yang hanya mereka berdua yang tahu.